4.8.07

Gus Hakim: Sitnas kita saiki, piye?

Sekedar informasi saja,.....(moga menjadi pembacaan kawan2 smua)

laju gerak eskalasi politik pasca bergabungnya partai golkar dengan PDIP dipusat disusul dengan didaerah2, ada indikasi. aliansi tersebut mencari mesin politik2nya yg sedikit mengalami pergeseran (bukan lagi spt: jurkam2 biasa) lebih kepada icon spiritual (paranormal), icon IT (hacker). sebagai pembuat isu di masyarakat bawahnya dan sebagai pembobol suara di saat pemilunya. bahwa rakyat yg akan menjadi korban semakin jelas, dan jalanan sebagai bahasa perlawanan kita ternyata kurang efektif lagi. (mungkin lebih pd pembuatan aliansi taktis spt: forum komunikasi2 ).
dan kayanya perlu kajian dan telaah tentang ekstra parlementer yg seperti apa? dalam situasi kekinian, basis-pimkot-biro atw pimnas seharusnya bs saling support utk mengatasi stagnan dalam berpergerakan. negara sudah demikian menindas, dan rakyat sudah demikian tertindas. Akibatnya,(seperti katt kwn epung S) tak ayal bangsa ini dihinggapi beragam konflik bak api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa meledak. Apalagi sebagai Nademkrais, ternyata kita tidak punya lembaga, sistem, mekanisme, maupun instrumen deteksi dini ketegangan masyarakat yang mumpuni.

kalau 4 Faktor ini yang menjadi masalah :
(1) ketimpangan struktural internal
(2) praktek dan budaya politik yang elitis sebagai faktor ikutan dari ketimpangan
struktural internal
(3) rezim pemerintahan teknokratik yang neo-fasistik-
ilitegristik; serta
(4) birokrasi pemerintahan yang sentralistik.

Pemilu 2009 yg prediksi ronggowarsito akan muncul satrio pandito sisinuhun wahyu raja tanpa mahkota (yg menurut saya itu kita), tinggal kesiap siagaan kita untuk potong satu generasi dan sesegera mungkin melaksanakan revolusi nademkra lewat strategi kebudayaan harus terus dikerjakan????

itu dulu dari saya,
comrade in arms

Gus Hakim


No comments: