29.1.09

GOLPUT 100% HALAL

Front Perjuangan Pemuda Indonesia, Januari 2009. Secara serentak melakukan kampanye golput jelang pemilihan umum 2009. “ Saat ini situasinya memang sangat terbuka. Golput yang kita kampanyekan adalah ruang sebagai gerakan oposisi rakyat.” Secara langsung, FPPI yang mengusung Nasional Demokrasi Kerakyatan dalam sepak terjangnya, melawan fatwa yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia—terkait pengharaman golput. “Pemilu kali ini memang menawarkan banyak perubahan, namun kalau kita cermati perubahan hanya terjadi di tubuh elit politik—bukan massa rakyat.”

Di Salatiga, belasan massa aksi Front Perjuangan Pemuda Indonesia kembali menyerukan golput pada pemilu 2009. Rombongan aksi ini memilih untuk berkeliling kota Salatiga. Rombongan sempat tertahan oleh polres Salatiga—mengingat tiada ijin untuk melakukan aksi. “ Kita mengajak masyarakat untuk tidak memilih pada 2009, karena selama ini pemilu merupakan corong pengkhianatan negara terhadap rakyatnya.” Fahrudin, Ketua FPPI kota Salatiga menjelaskan.

Di Jogjakarta, sekitar 30 puluh orang anggota Front Perjuangan Pemuda Indonesia melakukan longmarch dari Tugu menuju Kantor Pos Besar dengan melewati Jalan Malioboro. Rombongan ini singgah di kantor DPRD DIJ dan menyampaikan aspirasinya. Bendera setengah tiang terentang. “"Bendera setengah tiang memiliki arti berkabung. Ini menunjukkan bahwa kami prihatin atas apa yang terjadi di Indonesia sekarang ini," ujar Aditya Rahman, Ketua FPPI Jogjakarta.

Di Jakarta, Front Perjuangan Pemuda Indonesia Pimpinan Kota Jakarta juga menyerukan golput untuk pemilu 2009. Puluhan orang anggota FPPI melakukan longmarch dari Bundaran Hotel Indonesia menuju kantor Komisi Pemilihan Umum. Di sana mereka melakukan orasi politik menyampaikan aspirasinya. “Kita mengharamkan fatwa yang dikeluarkan MUI. Golput 100% HALAL,” papar Bagus Setiawan, ketua FPPI kota Jakarta.

Di Jombang, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Jombang, menggelar aksi demonstrasi di depan Kampus Universitas Darul ‘Ulum Jombang. Dalam aksi tersebut salah satu tuntutannya menyerukan untuk tidak memilih (Golput) pada Pilihan Presiden (Pilpres) 2009 mendatang. Hal itu dilakukan karena para penguasa yang telah dipilih rakyat selama ini tidak bisa mensejahterakan rakyat. “Siap memilih untuk tidak memilih dalam pemilu 2009,” ungkap para pengunjuk rasa yang tertulis dalam statement untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar yang melintas di Jalan Merdeka.

Di Kudus, puluhan aktifis yang tergabung dalam Front Perjuangan Pemuda Indonesia juga menyerukan Golput. Demonstrasi yang berlangsung di alun-alun simpang Tujuh Kudus ini merupakan bentuk keprihatinan atas situasi bangsa yang masih terjerat dalam lubang imperialisme. FPPI Kudus dalam aksinya menyimbolkan Golput dalam baluran cat di sekujur tubuh massa aksi.[sahat]