Oleh : Wilson Lalengke
17-Jul-2007, 00:41:26 WIB - [www.kabarindonesia .com]
KabarIndonesia - Selama ini, dunia tulis-menulis, terutama yang berbau jurnalistik, cenderung didominasi oleh mereka yang secara profesional bekerja sebagai wartawan atau penulis di media massa, majalah, brosur, dan buku. Umumnya, kondisi ini tercipta karena sebagian besar orang menganggap bahwa dunia tulis-menulis perlu keahlian spesial yang nota bene sering diartikan sebagai kompetensi akademis khusus jurnalisme, semisal karena menuntut ilmu di bidang jurnalistik, pengalaman bertahun-tahun sebagai wartawan, dan lain-lain. Hal tersebut tidaklah salah, karena untuk menyajikan sebuah informasi yang menarik dan informatif diperlukan kemampuan-kemampuan tertentu, walau pada tingkat tertentu persyaratan tersebut justru merupakan sesuatu yang absurd.
Sebagai akibatnya, masyarakat kebanyakan pada akhirnya hanya menjadi konsumen belaka terhadap informasi yang telah menjadi “olahan” dari para “kuli tinta” dan “kuli disket” yang bekerja di berbagai media massa, baik nasional maupun daerah. Sebagai konsumen, kita tidak memiliki akses untuk membentuk informasi yang diterima itu sebagaimana yang kita harapkan. Dengan kata lain, informasi yang kita terima telah “masak” dan siap saji, tidak perduli apakah informasinya benar atau salah, seimbang atau berat sebelah, sesuai fakta atau tidak, dan seterusnya dan seterusnya. Otoritas pembentuk informasi yang jadi konsumsi publik lebih dominan dipegang oleh wartawan, penulis profesional, dan pemilik media massa, yang umumnya sangat dipengaruhi oleh kepentingan- kepentingan perorangan dan kelompoknya.
Pada era teknologi yang amat maju saat ini, ditunjang oleh kemampuan baca-tulis dari setiap kita, setidaknya yang pernah duduk di bangku sekolah dasar, maka sudah sepantasnya masyarakat secara keseluruhan dimampukan berpartisipasi dalam menentukan isi, bentuk, dan interpretasi atas informasi-informasi di media massa. Artinya, setiap kita berhak menentukan isi berita di media massa melalui tulisan berita yang kita buat sendiri; juga setiap kita berhak untuk membentuk diri dan lingkungan kita sesuai aspirasi dan idealisme yang dimiliki dengan cara menyampaikan ide, pemikiran, dan keinginan kita secara langsung “tanpa perantara” kepada publik melalui tulisan/berita langsung masing-masing kita di koran. Dengan pola jurnalisme partisipatif seperti ini, kita dapat memberdayakan masyarakat untuk menentukan hidup dan kehidupan mereka sepanjang umurnya.
Penyaluran aspirasi secara langsung di media massa juga akan berdampak kepada terhindarnya suara-suara masyarakat dari kepentingan- kepentingan politik kalangan tertentu, terutama mereka yang memiliki kolaborasi dengan media massa mainstreams (media massa utama) yang sudah bukan rahasia umum telah terkontaminasi oleh kepentingan politik dan ekonomi semata. Aspirasi masyarakat yang penuh idealisme hidup merupakan pemikiran yang masih orisinil, dan sebaiknya disalurkan dengan tingkat kemurnian yang sama. Tentu saja, jalan terbaik adalah dengan menyampaikan aspirasi itu secara langsung, bebas, umum, dan tidak rahasia. Sebagai sebuah produk pemikiran yang dilandasi idealisme hidup yang tinggi, maka dipastikan pemikiran-pemikiran tersebut juga penuh muatan tanggung jawab yang tinggi dari setiap penulisnya.
KabarIndonesia, sebagai sebuah koran atau media massa online, mengerti benar akan kebutuhan masyarakat modern saat ini. Kebutuhan mendasar yang berpangkal tolak dari keinginan untuk mendobrak hegemoni para profesional media massa kepada keadaan yang memberikan akses kepada setiap manusia untuk menjadi penikmat informasi yang cerdas. Oleh sebab itu, sejak awal KabarIndonesia tetap konsisten untuk memperluas ruang gerak setiap orang, tanpa kecuali, untuk menyalurkan ide, pemikiran, aspirasi, cita-cita dan “duka-cita” hidupnya melalui tulisan di koran KabarIndonesia. Setiap kita diajak untuk menjadi penulis dan mengirimkan tulisan/berita dalam bentuk apapun juga sesuai keinginan masing-masing. Tidak hanya itu, KabarIndonesia juga senantiasa berusaha membimbing dengan pola belajar bersama membuat tulisan, berita, artikel, dan lain sebagainya bagi semua penulisnya. Bimbingan belajar menulis itu dapat dilihat setiap saat di http://www.pewarta- kabarindonesia. blogspot. com.
Melalui keyakinan bahwa dengan bergerak bersama, menyalurkan aspirasi murni kita bersama secara langsung di koran online KabarIndonesia, bangsa ini lambat laun akan kuat merobah kondisi bangsa dan negara ini kearah yang dicita-citakan bersama, bukan kearah yang diinginkan segelintir orang di lingkaran media massa mainstream dan para “pelacur” politik di linkungan kekuasaan. Sebab itulah, kami menganjurkan Anda semua, para penentu masa depan bangsa ini, untuk bergabung menjadi penulis KabarIndonesia. Menjadi penulis itu gampang! Kita akan belajar bersama untuk menjadi penyaji tulisan dan berita yang informatif, bernilai berita, aspiratif, dan edukatif. Proses registrasi penulis KabarIndonesia adalah semudah membuat email di berbagai penyedia layananan email. Hanya perlu waktu 1 atau 2 menit saja untuk melakukan pendaftarannya dengan meng-klik kolom “Daftar Jadi Penulis” di website www.kabarindonesia. com. Selebihnya, Anda sudah menjadi penulis di media online KabarIndonesia,
koran milik Anda, dan siap menjadi corong idealisme bagi diri sendiri, lingkungan sekitar, dan bangsa Indonesia tercinta.
Sebagai rekan sesama penulis “orang biasa” yang non-profesional, saya tunggu kemunculan Anda semua di meja redaksi.***
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment