12.2.07

Puisi LODZI

P E M U D A

hayo, bung!
jabat erat tangan kita
pemuda tak datang untuk kalah
tak lahir demi menyerah

jika seribu mimpi telah kita terbitkan menjadi matahari
maka akan ada sejuta pecundang yang 'kan datang untuk mencuri

jika perompak lari tunggang langgang saat menjarah
itu tandanya babakan lain penjarahan baru bermula

tapi janji hati yang kita selipkan di sela sela malam,
di buku diary dan nyanyian nyanyian
sepi akan menjaganya

kita hanya butuh kata percaya
bahwa darah merah saga
yang kita sediakan untuk cinta
adalah harapan hidup kaum papa
dalam nyanyian keringat nasib yang nestapa:
tiada ini sia sia!

hayo, bung!
jabat erat tangan kita
sebab pemuda tak lapang demi tak rela
lahir tuk jadikan api jaman tetap menyala
dan lahirkan lagi seribu pemuda
sebelum kita pun beranjak menjadi tua
hayo, bung!

Malang, 4 desember '06

JIWA YANG MELAWAN

jiwa yang yang diasah oleh jalan
tegak dan melawan!
langkah yang dibimbing oleh jalan
tak pernah tinggalkan jalan!

ia tak asing dengan segala dusta
mafhum pada setiap lagu pura pura
orang yang dikalahkan
dan menyadari ketakberdayaan
adalah orang yang sedang mendadarkan
hikmah kekalahannya
menjadi inti tetes darah bagi jalan hidup
ia singsing lengan baju perjuangan
ia songsong matahari kemenangan

orang yang terus melawan
adalah ia yang maklum
akan seluruh resiko perlawanannya

orang yang terus melawan
adalah ia yang mafhum
akan setiap manifesto kesadarannya

orang yang terus melawan
adalah jiwa abadi bagi setiap jalan
anak kandung yang diberkati
oleh semangat semua zaman

www.infectionary.blogspot.com

No comments: